Sabtu, 03 November 2012

Bagaimana mensosialisasikan atau memasarkan koperasi kepada masyarakat

NAMA : RIO GUNO SAKTIO
KELAS : 2EB08
NPM : 26211247

Keasingan koperasi untuk masyarakat Indonesia bukan dikarenakan koperasi baru dibentuk di Indonesia, tetapi kurangnya sosialisasi koperasi kepada masyarakat. Tetapi kenapa mini market yang baru dibuka langsung dikenal masyarakat banyak dan segera berdatangan?. Itu karena ada sebuah sistem manajemen dan pensosialisasian yang bagus dalam mini market.
Kurang unjuk dirinya koperasi dalam kehidupan masyarakat dikarenakan banyak hal, seperti kepengurusan yang masih sangat amatir sampai peran pemerintah yang sedikit menganggap koperasi sebagai anak emas yang masih harus ditatih. Namun seiring berjalannya waktu pemerintah juga menyadari dan mengubah serta lebih memperhatikan koperasi agar lebih mandiri.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mensosialisasikan koperasi ke masyarakat, seperti memanfaatkan media massa, kemajuan teknologi, serta rasa ketidakpuasan konsumen, dsb.
Media massa merupakan salah satu cara yang cukup bagus dan efektif dalam pengenalan koperasi. Kementerian Koperasi dan UKM dapat menayangkan iklan-iklan tentang koperasi di televisi, koran dan majalah bahkan di radio. Dengan sering terdengarnya kata koperasi ditelinga masyarakat, diharapkan daya ketertarikannya terhadap masyarakat juga bertambah.
Hal tersebut telah terbukti melalui iklan Kementerian Koperasi dan UKM yang menjelaskan cara mensosialisasikan koperasi kepada masyarakat dengan cara “pe em pe”. Sehingga saat ini bila kita mendengar kata pempek atau melihat makanan pempek secara tidak langsung kita akan teringan pada Koperas dan UKM Indonesia. “pe em pe” yang dimaksud dalam iklan bukanlah real makanan tetapi singkatan-singkatan yaitu:
“Pe” yang pertama yaitu pendidikan dan pelatihan. Kementerian Koperasi dan UKM banyak memberikan pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat seperti seminar, kursus, dsb. Hal tersebut dilakukan untuk menumbuhkan minat dan ketertarikan masyarakat terhadap Koperasi dan UKM. Selain itu juga memberikan bekal pendidikan kepada masyarakat agar dapat lebih meluaskan usahanya di bidang UKM. Dengan meningkatnya minat dan bertambahnya pengetahuan masyarakat dalam memproduksi sebuah produk, dari situ akan bertambah pula anggota koperasi. Sebenarnya tujuannya utamanya bukan menambah jumlah anggota koperasi, tetapi lebih memperkenalkan koperasi kepada masyarakat agar koperasi kembali bangun dari tidurnya. Istilah “Tak kenal maka tak sayang” itu berlaku, dengan mengenal koperasi maka akan tumbuh suatu jiwa pengabdian kepada koperasi.
Yang ke dua “em” yaitu Modal. Pemerintah menyediakan modal untuk para pengusaha UKM agar usahanya lebih maju dan berkembang. Pengusaha UKM yang awalnya terbatas oleh modal kini dapat tersenyum, karena pemerintah memfasilitasi mereka dengan memberikan modal. Dengan diberinya suntikan modal dari pemerintah, kini usahanya dapat terus memproduksi bahkan dapat di ekspor ke luar negeri. Berapa bangganya bukan, karya anak bangsa dapat berjelajah di seluruh dunia.
Dan yang ketiga “pe” yaitu produksi dan pemasaran. Selain pemasaran yang dilakukan dalam koperasi, pemerintah juga menyediakan fasilitas dalam proses produksi serta pemasaran. Produk-produk Indonesia akan ditampilkan dalam event-event penting, seperti pameran-pameran yang melibatkan Negara-negara lain. Dengan hal tersebut, maka Negara asing akan mengenal produk Indonesia. Selain ditampilkan dalam event-event internasional, produk-produk Indonesia juga ditampung dalam suatu wadah yang diadakan rutin, seperti bazaar, dll sehingga masyarakat lokal juga tahu oh ini produk koperasi dan UKM.
Banyak contoh iklan yang berhasil membuat sebuah image produk menjadi baik dan terkenal di masyarakat. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan iklan Koperasi dan UKM juga dapat popular dimasyarakat. Iklan yang diberikan bukan hanya di media elektronik, tetapi juga seperti spanduk-spanduk, baliho, brosur, dll. Sehingga masyarakat juga akan sering melihat koperasi dimana-mana hal tersebut akan meredam rasa keasingan terhadap koperasi.
Saat ini hampir semua orang biasa menggunakan internet. Penggunaan internet yang mengalami peningkatan disebabkan oleh kemajuan ternologi yang sangat pesat. Kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat dimanfaatkan dalam pensosialisasikan koperasi kepada masyarakat. Dengan meneruh iklan koperasi di internet, semua orang yang tersambung dengan internet dapat melihat produk-produk koperasi. Dan juga dapat pula merasakan perkembangan koperasi.
Rasa ketidakpuasan konsumen dapat juga dijadikan cara mensosialisasikan koperasi ke masyarakat. Mengapa bisa begitu? Karena dari ketidakpuasan konsumen akan muncul suatu inovasi-inovasi dalam pengenalan koperasi yang lebih menarik.
Ketidakpuasan konsumen dapat dijadikan sebuah acuan agar produk terus berkembang. Begitu pula dengan koperasi, melihat dari ketidakpuasan konsumen, koperasi diharapkan dapat mencari cara dalam pemenuhan kepuasan konsumen. Dari ketidakpuasan itu juga dapat dijadikan tangga pengukur apakah koperasi sudah sesuai dengan yang diharapkan masyarakat atau belum.
Ketidakpuasan konsumen bisa terdapat dari segi pelayanan, kualitas barang, harga, kenyamanan, keamanan, dll. Melihat dari tanda-tanda tadi, koperasi dapat memunculkan suatu ide yang unik dalam pemasarannya, seperti kondisi ruangan yang sangat nyaman, pengadaan program-program diskon koperasi, penghargaan bagi anggota terbaik, dll. Pokoknya segala hal yang dapat membuat masyarakat lebih melirik koperasi dibanding mini market.
Mensosialisasikan koperasi ke masyarakat berarti memperkenalkan koperasi kepada seluruh masyarakat. Tidak semua masyarakat dapat mengikuti seminar dan kursus yang biasanya diadakan di kota-kota. Apalagi bagi masyarakat daerah, sehingga pemerintah juga harus mengadakan sosialisasi dan penyuluhan koperasi dari RT ke RT agar semua merata. Hal tersebut dilakukan mengingat bahwa koperasi Indonesia lebih dibutuhkan bagi masyarakat daerah. Bukan berarti masyarakat kota tidak membutuhkan koperasi, tetapi masyarakat daerah yang biasanya agak sulit mendapatkan informasi tentang koperasi dan UKM.
Pensosialisasian koperasi tidak hanya dilakukan ke masyarakat dewasa, tetapi juga dilakukan ke kaum pelajar. Dengan mengadakan mata pelajaran tentang koperasi, setidaknya para pelajar mengetahui koperasi Indonesia. Sekolah juga harus mengadakan koperasi sekolah yang menjual kebutuhan para pelajar. Dari koperasi sekolah, para pelajar akan tahu manfaat koperasi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu salah satunya mensejahterakan anggotanya (pelajar menjadi anggota koperasi sekolah). Dengan diberikan pendidikan secara teori dan praktek secara langsung dalam kehidupan, sangat diharapkan akan tumbuh suatu gebrakan dari kaum pelajar yang dapat membuat dunia perkoperasian Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Lakukan segala cara dalam pengenalan koperasi kepada masyarakat agar koperasi kembali dapat memegang ke eksisannya dalam perekonomian Indonesia. Munculkan gebrakan-gebrakan untuk koperasi agar kedepannya bisa menguasai pasar. Dan tanamkan image baik tentang koperasi Indonesia kepada masyarakat domestic dan mancanegara. Kerena kopersi merupakan salah satu jati diri bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar